Selasa, 08 April 2014

kisah Mistis : di ganggu kuntilanak tengah malam

kisah Mistis : di ganggu kuntilanak tengah malam




kisah misteri     
hai,aku ivee di sini,baru pertama nulis di kisah-misteri.info

Mau numpang cerita lagi ah. Cerita ini udah lama banget saat aku masih kecil. Aku dapat cerita ini dari ummi yang menceritakan cerita-cerita mistik di kampung ini. Banyak banget ummi bercerita, tapi entah mengapa aku ingin menuliskan cerita yang ini. Sebetulnya cerita yang baru-baru ini terjadi juga ada c, tapi nanti deh lain kali aku ceritakan.


Saat itu speaker masjid mengumumkan telah meninggalnya salah seorang warga kampungku, sebut saja bi Ati. Bi Ati ini meninggal dalam keadaan sedang hamil tua. Tentu saja warga kampung geger. Kampung ini udah terkenal angker ditambah ada wanita mengandung yang meninggal, tambah angker lah. Warga percaya orang yang meninggal dalam kedaan hamil tua biasanya akan jadi 'hantu'.

Warga makin percaya karena malamnya setelah kepergian Bi Ati, warga kampung digegerkan dengan penampakan dan kejahilan mbak kunti.

Saat itu beberapa warga yang tengah meronda sedang asyik bercakap-cakap di pos ronda. Tiba-tiba saja terdengar ketawa khas mbak kunti dari arah pohon rambutan.

'Hihihihihihi' mbak kunti terus tertawa seakan ingin memberitahukan keberadaannya pada para peronda.

Bapak-bapak itu pun sontak menghentikan obrolan mereka dan melihat ke arah pohon rambutan. Dan benar, disitu ada mbak kunti yang sedang duduk ucang-ucangan (menggerak-gerakkan kakinya ke depan dan belakang) di salah satu dahan pohon, dengan bajunya yang berwarna putih dan rambutnya yang panjang, masih terus tertawa cekikikan.

Kebetulan para peronda itu orangnya berani. Bukannya kabur, mereka malah menghampiri pohon rambutan itu.

"Hei kunti kalau berani jangan di atas pohon, sini turun," salah seorang peronda berkata sambil mendongak ke atas pohon, melihat mbak kunti yang ucang-ucangan dan masih tertawa riang.

Mendengar tantangan itu cekikikan mbak kunti semakin kencang, seakan-akan geli melihat tingkah laku mereka. Dan tanpa aba-aba mbak kunti pun berdiri dan terbang melayang berputar-putar sambil terus tertawa girang.

Lalu ia pun mulai melayang rendah menghampiri para peronda. Melihat miss kutaw yang hendak menghampiri mereka seketika mereka langsung ambil jurus langkah seribu. Alhasil mereka pun dikejar mbak kunti dan ditemani suara tawanya yang merdu. (hehee dasar padahal tadi mereka yang nantangin suruh turun berhadepan, pas udah disamperin malah kabur.. xixixixi).

Tidak hanya malam itu saja mbak kunti menampakkan diri, malam-malam selanjutnya juga sama. Tempat favoritnya adalah pohon rambutan itu. Hampir setiap malam miss ini nongkrong disana, dan selalu menjahili siapa saja yang lewat pohon tersebut. Warga yang rumahnya dekat pohon itu pun setiap malam selalu mendengar tertawa mbak kunti yang riang gembira.

Tapi tak jarang miss ini pun mampir ke rumah penduduk baik yang dekat pohon rambutan bahkan yang jauh sekalipun ia datangi. Salah satu warga yang diganggu adalah bu Enar (samaran).

Kebetulan salah satu 'ternit' (atap yang di dalam rumah, biasanya warnanya putih. Ada yang menyebutnya 'para'. Kalau bahasa indonesianya aku gak tahu… hehehe) kamar bu Enar ada yang bolong cukup besar. Saat malam tiba bu Enar pun memejamkan mata untuk mengistirahatkan tubuhnya. Namun belum sampai bu Enar ke alam mimpi, bu Enar mendengar suara cekikian khas mbak kunti.

"Hihihihi" Bu Enar pun kaget dan langsung membuka matanya. Ia terdiam mencoba mendengar suara itu, dan tawanya miss ini kembali terdengar, "hihihihi"

Entah mengapa bu Enar ingin memandang 'ternit' rumah yang bolong. Dan saat ia melihat ke arah 'ternit' kamar yang bolong, terlihat kaki miss ini, yang tertutup kain putih ditambah dengan rambut panjangnya, menjuntai dari ternit yang bolong itu sambil ucang-ucangan (kayanya miss ini seneng banget ucang-ucangan nih).

Melihat itu kontan bu Enar kaget, dan tawa mbak kunti malah bertambah kencang seakan-akan tahu kalau bu Enar telah menyadari keberadaannya. Karena sudah tidak kuat akhirnya bu Enar berhasil pingsan sampai pagi (jadi inget teh ita… hehehe). Paginya bu Enar segera menutup 'ternit' yang bolong itu dengan koran.

Kelakuan miss ini makin menjadi-jadi setelah mantan suaminya menikah lagi. Biasanya ia hanya menampakkan diri saja dengan suara tawanya yang khas. Namun setelah suaminya menikah, ia sering merasuki warga, terlebih warga yang tengah mengandung.

Sebut saja bi Nani yang sedang hamil muda, tiba-tiba bertingkah aneh. Saat ditanya oleh ibunya bi Nani malah tertawa cekikikan khas mbak kunti.

"hihihihihihi" bi Nani terus tertawa sambil lenggak-lenggok, seakan-akan sedang menikmati keadaan ini.

Kontan keluarga cemas dan tangan dan kakinya bi Nani pun langsung dipegangi lalu ia dibaringkan di atas kasur. Bi Nani tidak berontak malah makin cekikikan seakan-akan perbuatan mereka sangatlah lucu. Salah satu keluarga pun segera memanggil ustadz, dan tentu kampung menjadi geger. Warga kampung pun berbondong-bondong melihat keadaan bi Nani.

Melihat banyaknya orang, bi Nani makin cekikikan gila seraya berkata, "Ya ampun rame banget nih." Ia mengatakan sambil terus tertawa riang.

Suaminya dan bapak-bapak lain terus memegangi tangan dan kaki bi Nani sambil dipencet-pencet kaki dan tangannya. Ibunya sendiri mengoleskan balsem di tangan dan kaki bi Nani. Mendapat perlakuan itu mbak kunti malah makin tertawa senang. "Duh, enak banget nih dipijitin. Ya terusin kaya gitu." Itu yang dikatakan bi Nani kala itu sambil terus cekikikan.

Akhirnya ustadz yang ditunggu-tunggu pun datang. Pak ustadz segera mendatangi bi Nani yang sedang dikerumuni banyak orang, pak ustadz langsung membacakan ayat Alqur'an.

Bukannya kepanasan, miss ini makin tertawa senang sambil berkata, "Duh, enak banget nih ngajinya. Terusin Pak Ustadz" diakhiri dengan ketawa khasnya, hihihihi.

Pak Ustadz terus membaca ayat alqur'an, tapi tak ada reaksi dari bi Nani. Ia malah makin girang. "hihihihi.. Pak Ustadz enak banget sih ngajinya, kaya dinina boboin. Hihihihi. Udah dipijitin, dinina boboin. Duh jadi pengen tidur. Hihihihi. Yang panjang ya pak ustadz ngajinya. Hihihihi"

Kontan kami pun bingung, bagaimana cara mengeluarkan nih makhluk. Dibacakan ayat alqur'an malah dianggap dinyanyiin buat tidur. Pak ustadz pun coba berkomunikasi dengan miss ini.

"Ini siapa?"

"Pak ustadz mau tau ja apa mau tau banget? (kidding.. hehe). Yang bener yang ini, "hihihi.. Memangnya kenapa Pak ustadz?"

"Jawab ja!"

"Saya Ati.. hihihihi."

"Mau ngapain masuk ke raga ini?"

"Cuma pengen maen ja, abis kasian dia ngelamun ja.. dia juga sama kaya saya lagi hamil. Hihihihihi. Saya juga ingin bilang sama si Mamad, kenapa dia malah kawin lagi?"

"Itu udah hak dia nikah lagi."

"Saya gak mau dia kawin lagi!" miss mengatakan geram, tapi kemudian cekikikan lagi "hihihihi"
(kayanya miss ini cemburu neh… hehehehe)

"Sekarang saya minta kamu keluar, kamu kan sudah menyampaikan pesanmu"

"Gak ah pak ustadz, enak banget disini. hihihihi"

"Saya bilang keluar! Kasian raga ini kamu tempatin terus."

"Saya gak mau! Kenapa Pak Ustadz berhenti ngaji. Ngaji lagi sana, enak neh dininaboboin, malah berhenti. hihihihihi"

Pak ustadz mencoba ngeluarin miss ini secara paksa, namun ternyata miss ini cukup kuat. Pak ustadz tidak berhasil mengeluarkan mbak kunti ini, yang mengaku-ngaku sebagai bi Ati. Miss ini malah makin tertawa riang.

"hihihihi.. Ya udah Pak ustadz saya mau keluar asal saya dikasih makan nasi, ikan gabus, sambal, sama pete. Tapi nyimpennya jangan di 'pandaringan' ya, di atap genteng ja. Soalnya kalau di pandaringan ada 'karuhun', saya malu."

(Pandaringan atau disebut juga goah, adalah ruangan yang biasanya dipakai susuguh orang jaman dulu. Biasanya tiap malam jumat mereka ngerujak kembang, kopi pahit, kopi manis, dll disimpen di kamar itu, biasanya ada juga yang bakar kemenyan.

Menurut kepercayaan, pandaringan itu tempatnya para karuhun, yang mereka percaya adalah khodam leluhur mereka, yang biasanya selalu datang khususnya tiap malam jumat untuk menjaga rumah dan cucu-cicit mereka dari gangguan jahat. Kalau sekarang mah hanya segelintir orang yang masih melaksanakan ritual itu. Keluargaku juga sudah tidak melakukan hal itu lagi, takut musyrik.)

Pak ustadz menolak, dan mencoba mengeluarkan miss ini lagi secara paksa. Namun ternyata masih tetap gagal. Akhirnya dengan berat hati keluarga mengabulkan keinginan miss ini. Sepiring nasi, ikan gabus, pete, dan sambal pun disimpan di atap rumah. Lalu mbak kunti ini pun keluar dari raga bi Nani sambil tertawa nyaring

Sabtu, 15 Maret 2014

Hantu Cewek SMA yang Bunuh Diri

Kisah Misteri - Selamat Pagi menjelang Siang para MG :D ,
 
 mungkin disini ada yg belum tahu tentang hantu pendendam dari jepang ? 
Bagi yg belum tahu wajib baca, buat yg udah tahu harap. . . Baca juga :D ,
 entah apa yg membuat saya tertarik untuk post beginian,, entah karena Mood, atau gara-gara tadi nonton SpotLite :D , yg tadi nonton SpotLite pasti tahu. . 
Oke tanpa pikir panjang lagi langsung ke Topik aja dh, biar kagak makin ngidol. Siapa yg tidak tau mengenai Urban Legend di negara ini? Ya, jepang adalah salah satu negara yg terkenal dengan budayanya.
 Tidak kecuali seperti halnya indonesia, hal2 berbau mitos atau legenda selalu menjadi sesuatu yg masih diyakini di jepang dan sampai sekarang. Mu-Onna adalah salah satu hantu dalam cerita rakyat jepang. Mu-onna adalah arwah seorang ibu yang pendendam.
 Itu dikarenakan dirinya kehilangan anak kesayangannya akibat kelaparan panjang atau perang. Mu-Onna dikatakan sebagai sosok yg suka melindungi anak-anak yg berada dalam bahaya. 
Di sisi lain, hantu ini juga senang merasuki atau menyerap seorang anak kedalam tubuhnya.
 Saat merasuki atau menyerap korban, hantu ini bisa melihat kedalam jiwa anak untuk menggali informasi tentang korban. Untuk itulah Mu-Onna harus membaca mantra sehingga jiwa anak tersebut tertidur.
 Karena Mu-Onna terbentuk dari perasaan lembut seorang ibu. 
Ia juga bersedia berkorban untuk melindungi anak yg dirasukinya itu. 
Dalam Anime Inuyasha seri Mu-Onna, hantu ini digambarkan sebagai setan yg mencoba untuk menyera Inuyasha atas perintah Jaken. 
 Hal itu dilakukan untuk mendapatkan informasi, dimana makan Inu no Taisho berada. Namun sebelum Inuyasha sempat di hancurkan oleh Sesshoumaru, Kakaknya, Mu-Onna mengorbankan dirinya dengan menggunakan tubuhnya untuk melindungi inuyasha dari serangan Saudara tirinya. Kisahnya malah ngidol yak :D , dari urban legend jadi ke Anime. . Hehe. .
 Tapi kurang lebih seperti itu, persis banget sama Inuyasha,, gak percaya ? Cari aja di anime inuyasha, tapi entah Episode berapa, lupa lagi. . 
Oke deh, segitu saja dari saya, tunggu update yg lainnya
 :* Nb: Merokok membunuhmu*eh maksud saya “Jangan Pernah Membaca Cerita Mistis Sendirian !!” Wassalam. . #glepek

Home Kontributor Kisah Misteri Hubungi Kami Pojok Indigo Makhluk Gaib Fenomena Gaib Kirim Cerita Legenda Hantu Pendendam Jepang � Mu-Onna

Share on facebook Share on twitter Share on email Share on print More Sharing Services 601 Kisah Misteri - Selamat Pagi menjelang Siang para MG :D , mungkin disini ada yg belum tahu tentang hantu pendendam dari jepang ? Bagi yg belum tahu wajib baca, buat yg udah tahu harap. . . Baca juga :D , entah apa yg membuat saya tertarik untuk post beginian,, entah karena Mood, atau gara-gara tadi nonton SpotLite :D , yg tadi nonton SpotLite pasti tahu. . Oke tanpa pikir panjang lagi langsung ke Topik aja dh, biar kagak makin ngidol. Siapa yg tidak tau mengenai Urban Legend di negara ini? Ya, jepang adalah salah satu negara yg terkenal dengan budayanya. Tidak kecuali seperti halnya indonesia, hal2 berbau mitos atau legenda selalu menjadi sesuatu yg masih diyakini di jepang dan sampai sekarang. Mu-Onna adalah salah satu hantu dalam cerita rakyat jepang. Mu-onna adalah arwah seorang ibu yang pendendam. Itu dikarenakan dirinya kehilangan anak kesayangannya akibat kelaparan panjang atau perang. Mu-Onna dikatakan sebagai sosok yg suka melindungi anak-anak yg berada dalam bahaya. Di sisi lain, hantu ini juga senang merasuki atau menyerap seorang anak kedalam tubuhnya. Saat merasuki atau menyerap korban, hantu ini bisa melihat kedalam jiwa anak untuk menggali informasi tentang korban. Untuk itulah Mu-Onna harus membaca mantra sehingga jiwa anak tersebut tertidur. Karena Mu-Onna terbentuk dari perasaan lembut seorang ibu. Ia juga bersedia berkorban untuk melindungi anak yg dirasukinya itu. Dalam Anime Inuyasha seri Mu-Onna, hantu ini digambarkan sebagai setan yg mencoba untuk menyera Inuyasha atas perintah Jaken. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan informasi, dimana makan Inu no Taisho berada. Namun sebelum Inuyasha sempat di hancurkan oleh Sesshoumaru, Kakaknya, Mu-Onna mengorbankan dirinya dengan menggunakan tubuhnya untuk melindungi inuyasha dari serangan Saudara tirinya. Kisahnya malah ngidol yak :D , dari urban legend jadi ke Anime. . Hehe. . Tapi kurang lebih seperti itu, persis banget sama Inuyasha,, gak percaya ? Cari aja di anime inuyasha, tapi entah Episode berapa, lupa lagi. . Oke deh, segitu saja dari saya, tunggu update yg lainnya :* Nb: Merokok membunuhmu*eh maksud saya “Jangan Pernah Membaca Cerita Mistis Sendirian !!” Wassalam. . #glepek

Jumat, 22 November 2013

CERITA MISTIK

Hallo.. saya kembali dengan cerita yang lain lagi. Setelah semalaman meditasi and nginget2 kejadian-kejadian jaman dulu, nah keinget malah pas saya masih duduk dibangku SD ( lupa kelas berapa ) yang b'arti sudah 15 atau 16 tahun yang lalu. Hahahaha..Waktu itu seingetku ya, itu hari minggu. Biasalah kalo hari sabtu buat anak SD weekend adalah waktunya buat main, termasuk saya. Kalo gak salah saat itu sekitarjam 2 atau 3 siang janjian sama beberapa temenyang tinggal di perumahan dan gang sama dengan saya ( dari SD sampe SMA saya tinggal di Jakarta) buat main ke rumah Ade sekalian ngerjain PR bareng ( padahal ga satu sekolah ).Singkatnya, kita di rumah Ade sampe menjelang maghrib. Habis itu kita pamit. Sebelum pulang kita semua janjian lagi buat main di luarsehabis isya. Nah pulah deh tuh kerumah masing-masing. Sampe dirumah, ibu nyuruh saya mandi habis itu makan. Terus saya dan keluarga asik nonton tipi.Sekitar jam 6.15 sehabis adzan maghrib. Saya denger suara Ade manggil saya dari luar dan yang denger gak cuma saya tapi semua yang didalam rumah. " Tyas.. Tyasss.. main yuuuukkk" suara itu berulang sampai 3x. Sampai ibu saya bilang " Tuh dah disamperin, suruh masuk sana." Tapi saya bilang sama ibu " Itu bukan Ade. Orang kita janjiannya habis isya kok." Tapi ibu tetep nyuruh saya buat ngecek keluar.Sambil ngedumel gak jelas saya bangun dan berjalan menuju pintu depan. Entah kenapa saya yakin banget itu bukan Ade, jadi sebelum keluar dari rumah saya ngintip duludari ruang tamu dan bener aja nggak ada sosok Ade diluar. Tapi namanya juga anak kecil karena penasaran akhirnya saya putusin buat keluar, sehabis berdo'a sebentar saya ngibrit keluar rumah ngintip dari gerbang, begitu yakin gak ada orang saya masuk lagi sambil marah2 ke ibu." Tuh kan dibilangin bukan Ade. Itu tadi mbak kunti di pohon cerme sebelah rumah tau." seru saya." Yah gpp to. Siapa tau 'dia' mau kenalan." jawab ibu seenaknya aja." Idiiiihhh ogah. Masih mending kalo nggak iseng kaya tadi. Lha iseng begitu!" ucapku lagi.Saya sih bukannya takut, kita sekomplek tuh tau kalo adambak kuntiyang jadi penunggu di pohon cerme tetangga sebelah saya. Jadi, udah nggak kaget kalo suka ada kejadian-kejadian kaya tadi. Tapi itu kali pertamanya mbak kunti manggil nama saya SKSD banget kan. Tapi sekarang itu pohon udah nggak ada dan saya nggak tau deh mbak kunti itu pindah kemana.Banyak yang bilang dia pindah ke pohon mangga saya. Tapi yang saya liat, si penunggu pohon mangga saya bukan dia, walaupun masih sama-sama mbak kunti jugasih. Tapi kalo yang ini mah gak pernah ngeganggu dia bilang cumanumpang tinggal n gak bakal ngganggu keluarga saya. Jadi ya kita persilahkan deh. Selama masihmegang prinsip Duniaku.. duniaku, Duniamu..duniamu.

Kamis, 31 Oktober 2013

AKIBAT MAKAMNYA DI GANGGU JIN KAFIR, ARWAH MERTUAKU GENTAYANGAN

AKIBAT MAKAMNYA DIGANGGU JIN KAFIR, ARWAH MERTUAKU GENTAYANGAN Penulis : M. IQBAL Kisah mistis ini dialami oleh seorang pengusaha Showbiz Jakarta, sebutlah MN, yang hingga saat ini masih keliling Indonesia dan Malaysia dalam menjalankan roda usahanya di bidang entertainment.... Jantungku bergetar hebat tatkala kulihat sosok Bunda di bandara Hang Nadim, Batam, 16 Oktober 2005, pukul 10.45 WIB. Kemeja hijau, tutup kepala hijau muda, celana jin hitam ketat dan tas traveling bag louis vitton warna coklat di pundaknya. “Bunda...Bunda!” teriakku kepadanya, sambil bergegas menuju ke arahnya di pelataran bandara. Bunda seperti tidak mendengar teriakanku. Kakinya yang lincah dengan cepat melangkah dan memasuki taksi warna biru dan terus melaju ke arah Nagoya. Aku memperkeras teriakanku, tapi Bunda dan sopir taksi itu tak bergeming, bahkan dengan cepat melesat keluar areal bandara Hang Nadim. Aku segera menaiki taksi yang lain. Sayang, supir taksi yang kunaiki sudah berumur. Pria berkulit hitam dan berkeriput di bagian leher itu tak mampu mengejar taksi dengan nomor polisi BM 3344 AH yang ditumpangi Bunda. Ah, untunglah aku masih sempat melihat dan mencatat nomor ini. Kalau tidak, pastilah aku tak pernah bisa tahu apa yang sesungguhnya telah terjadi dengan Bunda. Dengan berbekal nomor itu, aku menghubungi pool taksi yang dinaiki Bunda. Kepada petugas pool aku menanyakan identitas diri sopir taksi yang dinaiki Bunda. Ternyata taksi itu dikemudikan oleh seorang bernama Amir Syarifudin, warga Pasar Jodoh. Ringkas cerita, oleh pihak manajemen taksi aku dipertemukan dengan Amir Syarifudin. Kudesak pria muda ini dengan ragam pertanyaan, intinya adalah di mana perempuan yang kumaksud sebagai Bunda itu diantarkannya. “Di Nagoya Plaza, Pak!” Aku Pak Amir Syarifudin. Dia lalu menceritakan, saat di taksi Bunda tak bicara sepatah katapun, kecuali menyebut Nagoya Plaza. Setelah itu dia memberi uang Rp 100 ribu dan tidak minta kembalian. Padahal ongkos taksi hanya 45 ribu ruopiah. Jadi 55 ribu rupiah kelebihannya. “Biasa, setelah mendrop penumpang ke tujuannya, saya segera jalan dan mencari penumpang lainnya!” Tambah Amir, pendek. Setelah bertemu dengan Pak Amir, aku menuju Nagoya Plaza. Aku naik semua lantai dan memasuki semua ruang berikut counter yang ada. Tapi tak satupun tanda-tanda menunjukkan keberadaan Bunda di situ. Ribuan manusia yang ada di pusat perbelanjaan, tak nampak seujung kuku pun sosok Bunda di kerumunan itu. Dengan lemas aku kembali ke tujuan utamaku. Aku segera menuju hotel La Paz di Bukit Kermunting. Pukul 17 petang aku akan meeting dengan panitia Sowbiz Jamz yang akan mengelar atraksi Hard Rock Grup Spectrum dari Negeri Jiran, Malaysia. Sesampianya di La Paz kamar 5113 panthouse aku merebahkan diri dan melamunkan Bunda. Bunda adalah mertuaku yang meninggal dunia pada l7 April 2005 lalu. Karena ada permintaan khusus, minta dimakamkan di Kuala Tual, Tanjungpinang, Riau Kepulauan. Sesuai dengan permintaannya, Bunda disemayamkan di pemakaman keluarga di Tual, 18 April 2005. Tanggal 20 April pukul 19.30 malam, ada kabar buruk dari Tanjungpinang yang menyebut bahwa orang sekampung geger karena banyak yang mengaku berpapasan dengan Bunda. Bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Yang pasti, banyak yang menganggap kalau Bunda hidup lagi dan membuat geger kota kecil Kuala Tual. Waktu itu Erni, mantan isteriku, segera menelpon dan meminta aku datang. Walau kami sudah bercerai sejak tahun 2001, hubungan kami masih sangat baik. Apalagi aku punya dua anak dari perkawinanku selama 10 tahun dengan Erni. “Apa mungkin orang yang sudah mati hidup lagi, Bang? Masak beberapa saudara di Tual memberi tahu bahwa Bunda hidup lagi dan bergentayangan keliling kota. Malah warga bilang Bunda menjadi hantu. Benarkah hal begituan ada Bang?” Kata Erni dengan bertubi-tubi. "Entahlah! Tapi aku rasa itu sangat mustahil," jawabku sambil menggeleng lemah. Aku memang buta sama sekali dengan hal- hal yang berbau gaib. Untuk ituyy aku tak mampu memberi jawaban dan keterangan yang berarti guna memuaskan hati mantanku itu. Tapi yang jelas aku pernah mendengar sejak kecil bahwa ada orang mati yang hidup lagi dan menjadi hantu. Biasanya, mayat yang jadi hantu itu adalah mayat penjahat, pembunuh dan manusia yang punya superdosa dunia. Itulah hal yang kukatakan pada Erni. “Tapi Bunda kan orang baik. Dia punya rasa kasih sayang yang besar sesama manusia. Jiwa sosialnya sangat tinggi dan gemar membantu orang-orang yang berada dalam kesulitan. Jangankan pada keluarga, pada orang lainpun Bunda sangat baik. Bahkan, sholatnya pun rajin sekali. Sembahyangnya, jika tidak lagi berhalangan, Bunda melakukan rutin lima waktu dan rajin sekali sembahyang sunnah. Bunda sangat mencintai keluarganya, tetangga dan teman-temannya di organisasi Ikatan Pengusaha Wanita Indonesia IWAPI. Lantas, bagaimana mungkin arwahnya bisa gentayangan?" Sesal Erni dengan sorot mata menerawang jauh. Seperti pandangan Erni tentang Bunda, aku pun tak begitu yakin Bunda arwahnya gentayangan. Soso yang mirip Bunda itu, pikirku, pastilah bukan arwah Bunda yang sebenarnya. Bisa saja setan yang meniru- niru Bunda, dengan maksud ingin menebar fitnah. Karena kemiripan itu, maka warga Tual mengira itu adalah Bunda. Lalu mereka mengatakan bahwa arwah Bunda gentayangan dan menjadi hantu. Ah, aneh sekali, memang! Kusarankan pada Erni agar tidak terganggu dengan isyu yang amat musykil itu. Anggaplah cerita itu sebagai sebuah halusinasi atau hayalan yang tak pernah menjadi kenyataan. Bahkan katakanlah hal itu sebagai isapan jempol belaka. Erni mengangguk. Erni mulai merasa tenang dan siap mental menghadapi isyu aneh dan irasional itu. Sejak itu Erni lebih berbesar hati, lebih taktis menanggai cerita demi cerita yang sampai di kupingnya. Tapi diam- diam, Erni selalu mengadakan pengajian warga kompleks di lingkungan tempat tinggalnya dan meminta ibu-ibu anggota pengajian mendoakan almarhumah ibunya dan membacakan surat Al Fatihah agar arwahnya di terima secara layak di sisi Allah dan menjadi salah seorang penghuni surga. Hari ke hari, bulan ke bulan terus berlalu. Selain pikiran Erni mulai menjadi tenang, suara-suara miring tentang arwah Bunda yang gentayangan pun perlahan tapi pasti mulai memudar. Bahkan, warga yang menyebarkan isu pertama kali di Tual tentang Bunda jadi hantu, meninggal dunia karena kecelakaan boat dan diduga pula arwahnya penasaran karena proses kematiannya yang mendadak dan tidak wajar. Fitnah, zalim, sombong, lalim, nyinyir dan pelit, itulah prilaku yang kemudian memungkinkan warga bernama Hartati itu menjadi sebab cerita mirinya setelah kematiannya . Arwahnya konon penasaran dan bergentayangan, bahkan kerap menakut-nakuti warga. Tetapi soal arwah-arwah yang gentayangan ini, aku sama sekali sulit mempercayainya. Bukankah seorang yang telah mati putus hubungannya dengan dunia tempat kita hidup....? *** Saat lamunanku melayang kepada Erni dan Bunda, tiba-tiba pintu kamarku ada yang mengetuk. Keras sekali, sehingga membuat detak jantungku menjadi lebih cepat. Aku segera beranjak dan membuka pintu. Di sana berdiri seorang yang wajahnya tak asing lagi bagiku. Kuperhatikan sosok itu dari ujung kaki hingga ke ujung rambut. Sepatu lancip warga hitam berornamen berlian, celana jin ketat hitam, kemeja hijau dan tutup kepala hijau muda dengan tas Louis Vitton warnah coklat. Bunda! Ya, itulah Bunda yang sedang menjadi lamunanku. Bunda berdiri kaku di hadapanku. Karena sulit percaya, mulutku tak mampu mengucapkan sepatah katapun. Namun yang pasti, kulihat wajah Bunda nampak pucat dan matanya sangat kosong menatap ke mataku. Jantungku makin berdetak hebat dan tubuhku terasa “mati” seketika. Takut! Ya, aku memang takut. Bahkan perasan ini bergelayut hebat dalam benakku manakala aku sadar kalau Bunda sudah lama tiada. Lalu, siapa yang berdiri di hadapanku ini? Batinku bergejolak dan tengkukku merinding dengan keringat dingin yang mulai mengucur. Bayangkanku jauh pada Erni di Tual sana. Ya, bayangan itu sekali-kali berpindah pada warga Tual yang heboh dengan cerita kebangkitan arwah Bunda. Apa yang diramaikan orang, yang dipergunjingkan orang selama ini di Tual, mungkinkah benar adanya. Ya, Bunda benar-benar hidup lagi dan berada di depanku. Apa yang kuragukan, apa yang kusangsikan selama ini, ternyata berbeda. Bunda benar-benar ada dan kuyakini dia menjadi seperti apa yang orang Tual sebut. Dengan sisa-sisa keberanianku, aku berusaha mengucapkan sesuatu pada Bunda. "A...apa kabar, Bunda? Mari, si...slakan masuk!" Demikian patahan kalimat yang mulncur gemetar dari mulutku. Namun, Bunda tidak begeming. Jangankan berkata-kata, bergerak barang sejengkal pun tidak dilakukannya untukku. Dalam waktu sepersekian detik setelah sapaan terakhirku, Bunda malah menghilang seperti angin. Persis bagaikan spiritus dilalap api. “Bunda, Bunda!” panggilku. Tapi Bunda tak nampak lagi. Dari ujung ke ujung lorong aku telusuri, Bunda tak ada di situ. Jantungku makin bergetar hebat. Nyaliku makin ciut dan rasa takut semakin bergelayut, membuncah dahsyat dalam batinku. Aku segera masuk kamar dan menelpon ke front office. Aku minta supaya ada seorang security yang naik ke kamarku. Aku mau menceritakan apa yang kulihat dan rasa takut yang kualami. Sebelum security datang, karena rasa takut yang teramat besar, aku jadi kepingin kencing. Tapi ada perasaan aman karena security sebentar lagi datang ke kamarku. Aku bergegas ke kamar mandi dan membuka pintu. Jantungku kembali berguncang hebat. Bunda berdiri di kamar mandi menghadap ke arahku. Kali ini aku berlari keluar dan meninggalkan kamar. Security bertemu aku di depan lift. Aku segera menarik tangannya dan menunjukkan keberadaan Bunda di kamar mandi. Tapi sayang, Bunda tak ada lagi di kamar mandi. Security geleng kepala setelah kuceritakan keadaan yang kulihat tadi kepadanya. “Maaf, mungkin bapak berhalusinasi tentang apa yang Bapak lihat. Tidak mungkin ada orang di kamar mandi, sebab pintu-pintu kamar do hotel ini selalu terkunci!” Paparnya dengan tegas. Hari itu juga aku pindah kamar. Aku minta kamar lain dan minta ditemani seorang angota panitia setempat. Setelah pertemuan sore, aku besama salah seorang anggota panitia yang mengawalku naik lagi ke kamar. Setelah membka pintu, anehnya bayangan Bunda ada lagi di kamar baruku. Dia duduk di sofa sambil memegang kipas batik warna coklat miliknya dulu. Pengawalku juga melihat sosok Bunda di sofa itu. Aku disuruhnya duduk dekat dia dan dia memintaku menyampaikan pesannya kepada anak-anaknya. Bunda minta dikubur ulang dan makamnya dibersihkan dari gangguan jin. Setelah berpesan, Bunda menghilang entah ke mana. Setelah itu Bunda tak nampak lagi hingga acara showbiz selesai. Namun walau Bunda tidak ada, batinku tetap terguncang karena seumur hidup bari kali itu aku bertemu dengan orang mati yang hidup kembali. Kusampaikan amanat Bunda kepada keluarganya. Setelah anak-anak Bunda sepakat, termasuk Erni, mantan istriku untuk membersihkan makam dan mengubur ulang, kami berangkat ke Tanjungpinang dari Jakarta. Bersama kami seorang ahli pengusir jin yang siap menyempurnakan pemakaman dan mengusir jin-jin jahat yang mengganggu arwah Bunda. Menurut si paranormal, jin-jin yang menghuni kuburan itu adalah jin yang suka mengganggu orang-orang mati agar arwahnya gentayangan. “Jadi, arwah manusia yang gentayangan itu tidak selamanya orang jahat dan penghuni neraka yang ditolak alam barzah. Orang baik pun, bahkan ulama besar pun, bisa gentayangan arwahnya bila makamnya dihuni oleh jin-jin kafir yang jahat!” Jelas Ustadz Komarudin, ulama yang membersihakn makam Bunda. Tahulah kami bahwa kasus arwah Bunda yang gentayangan, bukanlah gossip atau dongeng isapan jempol. Hal tersebut rupanya benar-benar nyata dan ada. Arwah Bunda benar-benar bergentayangan dan menjadi momok yang menakut-nakuti warga, termasuk aku, mantan menantunya. Kami semua akhirnya percaya bahwa hal-hal gaib itu ada dan Allah terkadang menunjukkan seesuatu yang gaib itu dapat kasat mata dan berinteraksi dengan manusia yang hidup.

KISAH CINTA DENGAN ARWAH GENTAYANGAN

KISAH CINTA DENGAN ARWAH GENTAYANGAN - Cerita Misteri - Cinta memang buta. Sampai-sampai tidak tahu jika pasangan yang diajaknya bercinta itu adalah arwah yang mati penasaran. Cerita ini dialami seorang pemuda yang tinggal di Klaten, dia menjalani percintaan dengan seorang gadis yang bertahi lalat di pipi kiri. Gadis yang sekarang ada dalam bayangannya itu mengaku bernama Riana, tinggal tidak jauh dari rumah Deny yang baru. Cerita ini sendiri dialami ketika Deny bersama keluarganya pindah ke rumah yang baru, jaraknya sekitar 25 km dari arah Klaten. Karena ada tugas baru di sebuah kecamatan, keluarga besar mereka terpaksa pindah di sebuah desa yang cukup terpencil. Semula Deny merasa kesepian, tidak ada teman yang bisa diajak berbincang. Di lingkungan barunya dia masih merasa asing. Sampai suatu malam sewaktu datang dari kota, Deny melihat seorang gadis yang tampaknya kemalaman. Dia berdiri sendirian di pinggir jalan, tidak jauh dari desanya. Setelah dipapas dengan sepeda motor yang dikendarainya, gadis itu mengaku berasal dari desa yang sama dengan Deny. Karena tidak keberatan pulang bersama- sama, mereka berdua akhirnya berboncengan. Sepanjang perjalanan keduanya saling bertanya tentang asal-usul masing-masing, terutama alamat dan rumahnya. Hanya saja, Riana tidak begitu jelas memberikan alamat rumahnya, dia bilang tidak jauh dari rumah Deny. Sewaktu keduanya berpisah di sebuah gang yang tidak seberapa lebar, dalam batin Deny mengagumi kecantikan Riana. Apalagi, setelah diteliti secara seksama, dia malah terkesima menyaksikan tahi lalat kecil bertengger di pipi kirinya. "Ah, sungguh luar biasa manisnya gadis licah ini," pikir Deny. Diam-diam dalam hati Deny menanam harapan cintanya pada Riana. Dia benar- benar telah jatuh cinta ! Hingga suatu malam keduanya bertemu lagi di sebuah poskampling. Kesempatan itu tidak sedikitpun diluangkan Deny untuk dapat mengungkap isi hati Riana. Sampai satu penuturan sulit dipercaya meluncur dari bibir Riana. "Aku sejak bertemu sebenarnya ingin mengatakan kalau sudah kenal sejak mas Deny datang ke desa ini. Cuma aku enggak berani aja untuk mendekati mas," tuturnya dengan manja. Penuturan itu sebenarnya membuat Deny bingung, karena merasa belum pernah mengenal Riana. Tapi bagaimana dia bisa mengenalnya lebih dulu? "Ah, biarin aja. Mungkin dia sudah lama mengidolakan saya," batin Deny jadi ‘gede rumangsa’. Tak terasa malam semakin larut, Riana buru-buru meminta untuk diantar pulang. Deny sendiri jadi kebingungan sebab belum pernah diberitahu alamat rumahnya. Riana selalu bilang dekat rumah Deny. Tapi sebelah mana? "Itu lho yang dekat dengan rumah sebelah mas. Pokoknya disekitar situ. Nanti mas nganternya sampai rumah sebelah saja ya," ujar Riana. Tapi Maya hanya tersenyum saja melihat aku kebingungan dengan tingkahnya hari ini, dan yang lebih membingungkan lagi ketika aku sadar ternyata selama ini aku belum pernah tau di mana Maya tinggal. Yang aku tau Maya tinggal 100 meter dari sekolahku, entah mengapa jika aku bertanya dan ingin ke rumahnya, Maya selalu menolak dan langsung mengalihkan pembicaraan. Kalo sudah begitu aku cuma bisa diam dan tak bisa berkata apa-apa lagi. Suatu hari pamanku datang dan semenjak itu aku tau siapa Maya sebenarnya. Pagi itu paman datang dengan membawa suatu barang yang entah kami sekeluarga tidak mengetahui apa maksud semua itu. Tak berapa lama paman berbincang-bincang dengan ayah dan ibu di teras depan. Entah apa yang dibicarakan dan aku mungkin tak terlalu ambil pusing, sampai tiba-tiba aku dipanggil bik Sumi, katanya aku dipanggil ayah dan ibuku. Setelah aku mendekat, entah bagaimana tiba- tiba aku melihat ibu sedang menangis dan ayah terlihat pucat sekali, ketika itu aku juga melihat paman memandangku dengan pandangan yang tajam sekali. Semua itu membuat aku semakin bingung saja dan ketika aku bertanya apa yang terjadi, malahan ibu semakin menangis dan menangis, membuat aku semakin tak mengerti. Sampai pamanku akhirnya mengatakan sesuatu yang diluar masuk di akal sehat, "Ron, apakah kamu akhir-akhir ini merasakan hal yang aneh dan menyeramkan ?" ditanya seperti itu aku makin bingung. "Tidak, aku tidak pernah merasakan apa yang paman katakan tadi ?" aku lihat paman sedikit pucat dan entah mengapa tiba-tiba paman membaca suatu ayat Al-Quran yang entah surat apa, semua itu membuat aku jadi bertanya-tanya. Setelah selesai paman berkata "Ron, apa kamu kenal dengan gadis yang bernama Maya ?" tersentak aku dibuatnya, mengapa paman kenal dengan Maya dan bagaima paman mengenalnya. Mungkin paman tau apa yang aku pikirkan, dan langsung menjelaskan mengapa paman kenal dengan maya. Ternyata Maya adalah anak dari pembantu paman yang meninggal 8 tahun yang lalu karena bunuh diri dengan menggantung dirinya sendiri di pohon mangga di depan rumahku. Bagai disambar petir aku menolak mengakuinya, mungkin saja Maya yang paman maksud bukan Maya yang aku cintai selama ini. Tapi setelah paman menyebutkan ciri-cirinya, maka baru aku percaya, memang Maya itu yang telah lama aku cintai dan menjadi pacarku selama ini. Kemudian paman memberikan aku sebuah tulisan Arab yang entah apa maksudnya dan artinya, tapi karena ibu yang menyuruh aku menerimanya maka aku terima. Entah mengapa aku jadi takut untuk bertemu Maya lagi, dan aku baru sadar dengan tingkah aneh yang dilakukan Maya kemarin malam. Semenjak aku menyimpan kertas pemberian paman, Maya tak pernah datang dan aku juga tak pernah melihatnya lagi, entah dia sudah menghilang atau takut, sampai suatu hari aku menerima sepucuk surat dengan tidak disertai nama pada amplopnya. Setelah membaca surat dari maya itu aku tak sadarkan diri, entah aku harus bagaimana apakah aku harus sedih atau senang… aku tak tahu. Sampai sekarangpun kejadian ini terus terbayang.

HANTU WANITA DI BASEMENT LIFT

Hantu Wanita Di Basement Lift Untar Sebenarnya ini kisah lama namun aromanya masih membekas. Apalagi jika saya hendak naik lift di gedung mana saja. Ada semacam ketakutan. Benar-benar sangat menyeramkan dan mengerikan. Ini kisah nyata! Bukan saya yang alami tetapi orang lain. Meski demikian saya menyaksikan sendiri bagaimana wanita tersebut shock , pucat ketika melihat penampakan setan di Untar II. Bagaimana kisahnya? Berikut penuturannya. Hantu Wanita Di Basement Lift Untar Hari itu hari Kamis - saya sudah kurang ingat lagi -. Matahari bersinar cukup cerah, udara pagi kota Jakarta yang sejuk membelai sekujur tubuh saya. Hari baru, semangat yang baru. Seperti biasanya saya berangkat kerja. Tempat kerja saya ada di kampus Untar 2, Jakarta Barat. Saya bekerja sebagai kasir di Prima Foodcourt Lantai 7. Tidak ada firasat apa pun di hari naas itu. Tugas saya memang melayani pembeli yang ingin membayar di kasir. Saat itu Prima Foodcourt belum seperti sekarang di mana mahasiswa tinggal membayar kepada si penjual. Waktu dulu harus melewati kasir. Dari pagi hingga siang saya bekerja seperti biasa, penuh canda dan tawa. Tidak ada keganjilan apalagi hal-hal aneh. Namun ketika jam menunjukkan pukul 2 siang, saya merasa badan saya kurang enak. Ada semacam perasaan kenapa gitu tetapi saya tidak tahu mengapa. Saya sempat berpikir mungkin kecapean atau gejala flu. Bukankah di mana-mana virus flu bisa dengan gampang menyebar? Waktu terus berjalan dan hari mulai sore. Langit mulai gelap. Matahari mulai menepi ke peraduannya. Seperti biasanya menjelang maghrib sekitar jam 5, kami karyawan Prima Foodcourt sudah mesti beres-beres untuk tugas di hari itu. Mahasiswa-mahasiswi Untar juga sudah banyak pulang kuliah ke kost atau rumah masing-masing. Hanya tinggal beberapa saja yang masih asyik ngobrol, mengerjakan tugas, asyik pacaran atau bermain kartu. Saya bersama beberapa rekan kerja turun rehat sejenak ke lantai dasar menggunakan lift. Tidak ada yang aneh atau ganjil kecuali perasaan kurang enak badan yang terus mengikuti saya. Aneh memang. Merinding pun tidak saya alami. Saya turun dengan selamat menggunakan lift ke lantai dasar dan mengurusi semua kegiatan dan keperluan saya. Celakanya adalah ketika saya harus balik kembali ke lantai 7. Hari sudah mulai gelap. Azan maghrib pun sebentar lagi akan dikumandangkan. Waktu naik ke atas itu kebetulan di dalam lift hanya saya sendirian. Ada perasaan was-was tetapi saya anggap biasa. Kok tumben tidak ada orang lagi yang ke atas? Namun saya beranikan diri saja karena sudah terbiasa dan inilah satu-satunya sarana tercepat untuk mencapai lantai 7. "Biasanya juga tidak kenapa-kenapa kok, masa takut?" begitu gumam saya dalam hati meski sejujurnya ada rasa takut juga. Dengan lembut papan tombol lift saya pencet dan pintu lift pun berbunyi....grug...grug.. sembari membukakan diri. Saya masuk melangkah perlahan ke dalam dan menekan tombol lantai 7. Pintu lift pun menutup dengan sendirinya per lahan lahan. Namun...... jantung saya mulai berdetak dan pikiran saya mulai jelek. Inilah awal musibahnya..... Tahukah kamu bahwa lift itu tidak langsung naik tetapi turun ke basement. Basement ? Ya basement . Siapa yang pencet dari basement ? Bukannya basement tidak terpakai lagi? Gilaaaaa...... apa yang saya saksikan itu? Begitu lift itu turun saya ingin menjerit tetapi tidak bisa. Tidak ada orang di samping saya dan saya tidak bisa berbuat apa-apa. Lift itu akhirnya menuju basement yang kalau siang hari pasti tidak bisa dibuka karena ada pintu harmonika dan banyak kursi-kursi berserakan di sana. Coba sekali-kali ke sana pasti akan percaya omongan saya. Dengan pintu harmonika tersebut sudah pasti kita tidak akan bisa keluar ke basement dan orang yang dari bawah basement juga tidak akan mungkin masuk ke dalam lift . Di lantai basement itu kotornya minta ampun entah itu kotor karena lumpur banjir atau "kotor" dalam tanda kutip banyak makhluk halusnya. Apa yang saya saksikan? Anda berani mendengarnya? Saya melihat: HANTU WANITA DENGAN RAMBUT PANJANG INGIN MASUK DALAM LIFT!! Hantu wanita itu terus mendesak ingin masuk padahal tubuhnya seolah-olah tertahan oleh pintu harmonika yang ada. Tangannya melambai-lambai dan wajahnya pucat meski tidak terlihat mukanya. Rambutnya lurus acak-acakan. Saya terus memencet tombol lift untuk menutup pintu dan sorot hantu wanita tersebut seolah-olah ingin marah. Ampunnnnn Gusti Allah....Ya Tuhan... Toloonggggg.......! Pintu lift menutup dan mengantar saya ke lantai 7. Wajah saya pucat bagaikan mayat. Semua panik dan langsung menolong saya. Ada yang memberikan air gula, dsb. Sungguh malam dan pengalaman yang mencekam. Sampai saat ini saya tidak pernah berani masuk ke lift Kampus Untar 2 sendirian. Siapa tahu lift tersebut turun sendiri lagi ke basement? Siapa tahu hantu wanita tersebut akan masuk kembali menampakkan dirinya? Benarkah hantu wanita itu yang menekan tombolnya? Kemana dia pergi dan menghuni jika berada di basement ? Siapakah dia sebenarnya?

Rabu, 02 Oktober 2013

Misteri Hantu Rumah Sakit di Balikpapan Sebuah Rumah Sakit di Balikpapan menyimpan segudang cerita hantu menyeramkan yang membuat bulu kuduk berdiri. Tak hanya para pembesuk dan masyarakat yang berkunjung, petugas RS sekalipun tak lepas dari teror makhluk halus rumah sakit tersebut. Nama Rumah Sakit ini dirahasiakan karena tidak ingin tersandung kasus PRITA. Tidak ada maksud sedikitpun untuk menjelek-jelekkan nama instansi tertentu. Kisah misteri ini di-share ulang bagi pembaca yang menaruh perhatian pada topik hantu dan misteri terutama cerita hantu di Rumah Sakit. Jika anda punya cukup nyali, cobalah sesekali melintas di lorong-lorong gelap Rumah Sakit berhantu ini. Dari sejumlah pengakuan pengunjung maupun petugas rumah sakit, bulu kuduk mereka pasti merinding jika menyusuri lorong tersebut di malam hari. Seorang sekuriti, Memes misalkan, dia mengaku mengalami langsung kejadian seram saat melintas di lorong dekat tangga lama yang menuju ke arah kamar mayat rumah sakit. “Waktu itu aku sift malam lewat lorong- lorong rumah sakit buat ngecek pintu dan pagar apakah sudah terkunci atau belum,” kata Memes mengenang peristiwa yang dialaminya. Sesampainya di ujung lorong ruang ICU, Memes bermaksud untuk santai sejenak. Suasananya begitu hening, angin malam berhembus sepoi-sepoi namun kondisi cuaca tergolong panas. Tiba-tiba dari ruang ICU keluar sesosok bayangan putih. “Aku penasaran, kok ada bayangan putih lewat,” ungkapnya. Jarak antara bayangan itu dengan dirinya, aku Memes, hanya sekira 15 meter. Dia lantas terdiam, diperhatikannya betul-betul sosok seorang wanita dengan baju serba putih yang berhenti di lantai lorong rumah sakit. Wanita berambut panjang sampai ke punggung itu rupanya tidak jalan seperti orang normal, melainkan ngesot di lantai. “Aku ndak yakin itu suster kah atau bukan. Pokoknya pakai baju serba putih,” tutur Memes sembari mengusap lehernya. Mimik wajah Memes yang semula serius, kini berubah pucat pasi. Kedua tangannya tampak bergetar. “Bulu kudukku berdiri mas, kalau ingat pengalaman itu,” ujar dia. Dia memastikan jika sosok wanita di lantai itu merupakan hantu kesot. Pengakuan Memes maupun sejumlah pengunjung Rumah Sakit , hantu kesot itu sering kali terlihat di sudut-sudut rumah sakit. Lokasi yang paling sering di tangga lama yang digunakan untuk mengangkut jenazah . “Kadang juga terlihat hantu kesot naik dari arah kamar mayat, lewat tangga itu (tangga lama, Red), ruang ICU dan tangga menuju kamar mayat jaraknya memang cukup dekat,” ucapnya. Memes mengungkapkan, terkadang jika ada orang meninggal di Rumah Sakit, terdengar suara keras seekor burung. “Jika suara burung di atas ruang ICU berarti ada yang akan meninggal di ruang itu, kalau di ruang rawat inap atau di UGD begitu juga sebentar lagi ada yang meninggal ,” kata Memes dengan nada penuh keyakinan. Untuk menghindari gangguan makhluk halus, Memes menyarankan, saat hendak masuk rumah sakit mengucapkan kata salam. “Bukan hanya di rumah sakit dimanapun perlu mengucapkan kata salam, juga dilarang membuang sampah di sembarang tempat dan saat malam jika ingin melewati lorong sebaiknya berdua,” sarannya. Setelah diteror hantu kesot, sekuriti rumah sakit ini mengatakan, tiap kali patroli dirinya ditemani seorang temannya. Walaupun berdua, tetap saja bayangan putih wanita dalam posisi ngesot tampak. “Asalkan tidak ganggu ndak apa-apa, saya kan cuma menjalankan tugas menjaga keamanan di rumah sakit,” pungkas pria bertubuh tegap ini.(nus)